Pakaian Adat Kalimantan Barat - Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi terluas di Indonesia. Luas wilayahnya yang mencapai 146.807 km² (7,53% luas daratan Indonesia) membuat ia menjadi provinsi terluas di urutan ke 4, setelah Irian Jaya, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. Luasnya wilayah Kalimantan Barat membuat penduduknya memiliki asal-usul yang sangat heterogen. Akan tetapi, suku yang paling dominan di Provinsi ini adalah suku Dayak dan Suku Melayu. Kedua suku ini mempengaruhi bagaimana kebudayaan dan adat istiadat yang berkembang Kalimantan Barat. Pengaruh tersebut misalnya dapat kita lihat dari pakaian adatnya.
Untuk membuat king baba, kulit kayu tersebut dipukul-pukul menggunakan palu bulat di dalam air, sehingga hanya tertinggal seratnya saja. Setelah lentur, kulit tersebut kemudian dijemur dan dihias dengan lukisan-lukisan etnik khas Dayak menggunakan bahan pewarna alami.
Kulit kayu dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai rompi tanpa lengan dan sebuah celana panjang. Sebagai hiasan, serat kulit kayu tersebut juga dibuat menjadi semacam ikat kepala.
Sebagai pelengkap hiasan, biasanya laki-laki adat suku Dayak di Kalimantan Barat juga akan menyelipkan sehelai bulu burung enggang, burung khas Borneo yang kini mulai langka. Tak lupa, senjata tradisional berupa mandau dan perisai juga dikenakan, terlebih ketika mereka hendak berperang. Oleh karena itu, tak jarang pakaian adat Kalimantan Barat ini juga dikenal dengan nama pakaian perang.
Oleh masyarakat suku Dayak di Kalimantan Barat, kedua jenis pakaian ini selalu dikenakan baik saat menjalani aktivitas harian, seperti bertani, berburu, atau saat melakukan upacara adat. Adapun karena bahan-bahannya yang cenderung panas dan kurang nyaman dikenakan, pakaian adat ini seiring berjalannya waktu mulai ditinggalkan. Kemajuan peradaban dan pengaruh dari luar daerah membuat masyarakat Dayak di Kalimantan Barat mulai mencoba beragam jenis pakaian lain yang lebih nyaman. Beberapa di antaranya adalah:
Nah, demikianlah beberapa jenis pakaian adat Kalimantan Barat dan keterangannya. Dari beragam jenis pakaian di atas, saat ini yang masih tetap lestari adalah King Baba dan King Bibinge. Kedua pakaian ini hingga sekarang tetap digunakan terutama oleh suku-suku Dayak Kubu yang masih tinggal di pedalaman dan bertahan hidup secara nomaden.
Pakaian Adat Kalimantan Barat
Di masa silam, penduduk Kalimantan Barat mengenakan pakaian adat yang sangat sederhana. Pakaian adat Kalimantan Barat tersebut bernama King Baba dan King Bibinge.
Gambar : Pakaian Adat Dayak Kalimantan Barat (Kiri) dan Pakaian Adat Melayu Sambas (Kanan)
1. Pakaian Adat untuk Laki-laki
Pakaian adat Kalimantan Barat untuk Laki-laki bernama King Baba. Dalam bahasa Dayak, King berarti pakaian dan Baba berarti laki-laki. Pakaian ini terbuat dari bahan kulit kayu tanaman ampuro atau kayu kapuo. Kedua jenis kayu ini adalah tumbuhan endemik Kalimantan yang mempunyai kandungan serat tinggi.Untuk membuat king baba, kulit kayu tersebut dipukul-pukul menggunakan palu bulat di dalam air, sehingga hanya tertinggal seratnya saja. Setelah lentur, kulit tersebut kemudian dijemur dan dihias dengan lukisan-lukisan etnik khas Dayak menggunakan bahan pewarna alami.
Kulit kayu dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai rompi tanpa lengan dan sebuah celana panjang. Sebagai hiasan, serat kulit kayu tersebut juga dibuat menjadi semacam ikat kepala.
Sebagai pelengkap hiasan, biasanya laki-laki adat suku Dayak di Kalimantan Barat juga akan menyelipkan sehelai bulu burung enggang, burung khas Borneo yang kini mulai langka. Tak lupa, senjata tradisional berupa mandau dan perisai juga dikenakan, terlebih ketika mereka hendak berperang. Oleh karena itu, tak jarang pakaian adat Kalimantan Barat ini juga dikenal dengan nama pakaian perang.
Burung Enggang atau Rangkong adalah burung dengan paruh menyerupai tanduk sapi dengan warna terang. Burung ini merupakan burung endemik di wilayah Kalimantan.
2. Pakaian Adat Perempuan
Sama seperti pakaian laki-laki, pakaian adat Kalimantan Barat untuk para perempuan juga dibuat dari bahan dan cara yang sama. Namun, desainnya lebih sopan dengan perlengkapan antara lain penutup dada, stagen, kain bawahan, serta berbagai pernik lain seperti kalung, manik-manik, dan hiasan bulu burung enggang di kepalanya. Beberapa perhiasan lain yang dikenakan di antaranya:- Jarat tangan (gelang tangan) adalah gelang yang dibuat dari pintalan akar tanaman tengang untuk dikenakan di tangan sebagai penolak bala.
- Kalung dari bahan-bahan seperti akar kayu atau kulit (tulang) hewan sebagai penangkal gangguan dari roh-roh halus, terutama sering digunakan pada bayi.
- Beragam jenis gelang, di antaranya tjuk bulu tantawan, tajuk bulu area, kalung manik lawang, galling gading, galang pasan manik, galang pasan, sa’sawak tali mulung, sa’sawat pirak kurumut, dan posong.
Oleh masyarakat suku Dayak di Kalimantan Barat, kedua jenis pakaian ini selalu dikenakan baik saat menjalani aktivitas harian, seperti bertani, berburu, atau saat melakukan upacara adat. Adapun karena bahan-bahannya yang cenderung panas dan kurang nyaman dikenakan, pakaian adat ini seiring berjalannya waktu mulai ditinggalkan. Kemajuan peradaban dan pengaruh dari luar daerah membuat masyarakat Dayak di Kalimantan Barat mulai mencoba beragam jenis pakaian lain yang lebih nyaman. Beberapa di antaranya adalah:
- Bulang Buri dan King Buri adalah pakaian adat yang dibuat dari buri atau kulit kerang laut.
- Pakaian King Kabo’ adalah pakaian dari bahan kulit kayu yang hanya berupa cawat dengan hiasan manik-manik atau pita-pita rumbai.
- Pakaian King Tompang adalah pakaian dari bahan kain berwarna polos yang mulai dikenal sejak ada interaksi dengan orang Melayu.
- Pakaian Indulu Manik adalah pakaian dari kain dengan tempelan manik-manik sebagai hiasan.
- Buang Kuureng adalah baju kurung dengan lengan panjang berbahan kain beludru.
- Dan masih banyak lagi, di antaranya pakaian Bulang Kawat, King Tatak, Bulang Panosokan, Bulang Kontong.
Nah, demikianlah beberapa jenis pakaian adat Kalimantan Barat dan keterangannya. Dari beragam jenis pakaian di atas, saat ini yang masih tetap lestari adalah King Baba dan King Bibinge. Kedua pakaian ini hingga sekarang tetap digunakan terutama oleh suku-suku Dayak Kubu yang masih tinggal di pedalaman dan bertahan hidup secara nomaden.
Baca Juga : Pakaian Adat MaduraPunahnya beberapa pakaian adat Kalimantan Barat harusnya semakin menyadarkan kita sebagai penerus bangsa untuk tetap melestarikannya. Ini agar anak cucu kita kelak tetap dapat mengenali budaya yang telah diwariskan nenek moyangnya di masa silam. Semoga bermanfaat!
0 Response to "Pakaian Adat Kalimantan Barat, Gambar, dan Keterangannya"