Alat Musik Tradisional / Nusa Tenggara Timur atau yang biasa disingkat NTT adalah sebuah provinsi yang dikenal sangat kaya akan budaya dan tradisi unik. Salah satu hal yang menunjukan hal tersebut misalnya bisa kita lihat dengan adanya alat musik Sasando yang begitu terkenal bahkan hingga ke mancanegara. Alat musik tradisional NTT tersebut menggambarkan tentang citarasa seni yang tinggi dari masyarakat suku-suku yang ada di provinsi ini seperti suku Atoni, suku Manggarai, suku Sumba, suku Lamaholot, suku Belu, suku Rote, dan suku Lio.
Sasando terdiri 2 bagian utama, yaitu bagian yang terbuat dari bambu dan bagian yang terbuat dari daun lontar. Bagian yang terbuat dari bambu adalah tempat melekatnya dawai-dawai sasando yang banyaknya 28 dawai (sasando Engkel), 56 dawai (sasando Dobel), atau 84 dawai. Dawai-dawai tersebu dipasang melingkar bambu dengan panjang yang beragam.
Untuk menguatkan suara yang dihasilkan dari petikan dawai, lengkungan dari daun lontar yang rapat dipasang di bagian belakangnya dan diikat supaya menyatu dengan bagian bambu. Adanya lengkungan daun lontar inilah yang membuat sasando begitu unik.
Meski terbilang sangat etnik dan memiliki nilai artistik yang tinggi, saat ini sudah mulai jarang orang yang menguasai dan dapat memainkan sasando. Oleh karenanya, jika kebetulan Anda adalah orang NTT maka selayaknya Anda dapat mulai belajar memainkan instrumen ini dan memperkenalkannya pada orang-orang di sekitar Anda.
Nah, itulah 8 alat musik tradisional NTT beserta gambar dan penjelasannya. Semoga dapat mengingatkan kita semua untuk bisa semakin peduli terhadap kekayaan budaya yang telah diwariskan nenek moyang kita di masa silam.
Alat Musik Tradisional NTT
Nah, ternyata selain Sasando khas suku Rote, Nusa Tenggara Timur juga memiliki beberapa alat musik lain yang tak kalah unik untuk diungkap? Apa sajakah alat musik tersebut? Berikut ulasannya secara lengkap mulai dari gambar, cara memainkan, dan penjelasannya. Silakan disimak!1. Alat Musik Sasando
Yang pertama adalah Sasando atau yang biasa kita kenal dengan nama panjang Sasando Rote. Sesuai namanya, alat musik tradisional NTT ini berasal dari pulau Rote. Sasando terbilang jenis alat musik yang sangat unik. Karena keunikannya, ia bahkan sempat menjadi gambar utama dalam latar mata uang pecahan Rp. 5000.Sasando terdiri 2 bagian utama, yaitu bagian yang terbuat dari bambu dan bagian yang terbuat dari daun lontar. Bagian yang terbuat dari bambu adalah tempat melekatnya dawai-dawai sasando yang banyaknya 28 dawai (sasando Engkel), 56 dawai (sasando Dobel), atau 84 dawai. Dawai-dawai tersebu dipasang melingkar bambu dengan panjang yang beragam.
Untuk menguatkan suara yang dihasilkan dari petikan dawai, lengkungan dari daun lontar yang rapat dipasang di bagian belakangnya dan diikat supaya menyatu dengan bagian bambu. Adanya lengkungan daun lontar inilah yang membuat sasando begitu unik.
Meski terbilang sangat etnik dan memiliki nilai artistik yang tinggi, saat ini sudah mulai jarang orang yang menguasai dan dapat memainkan sasando. Oleh karenanya, jika kebetulan Anda adalah orang NTT maka selayaknya Anda dapat mulai belajar memainkan instrumen ini dan memperkenalkannya pada orang-orang di sekitar Anda.
Baca Juga : Pakaian Adat NTT
2. Alat Musik Heo
Selain sasando, masyarakat NTT juga mengenal beberapa jenis alat musik tradisional lainnya, misalnya Heo. Apakah Heo itu? Heo adalah alat musik gesek yang dibuat dari papan dengan alat gesek dari rangkaian ekor kuda. Heo memiliki 4 buah dawai dengan nada-nada dasar yang berbeda. Cara memainkan heo persis sama seperti cara memainkan biola pada umumnya.3. Alat Musik Foy Doa
Foy Doa adalah alat musik tradisional NTT yang berasal dari kebudayaan masyarakat Flores. Berdasarkan asal katanya, Foy Doa berarti suling ganda. Instrumen ini memang tersusun 2 atau lebih suling yang dimainkan secara bersama-sama. Foy doa dimainkan umumnya mengiringi syair atau nyanyian petuah yang disampaikan orang-orang tua sebagai nasihat bagi anak-anaknya. Dengan nada-nada tunggal yang teralun dari foy doa, nasihat yang diterima akan dirasa lebih berkesan.4. Alat Musik Foy Pai
Sama seperti foy doa, foy pai juga termasuk jenis alat musik tiup. Foy pai berupa suling bambu dengan bentuk menyerupai angka 4. Alat musik ini menghasilkan nada-nada dasar antara lain Do, Re, Mi, Fa, dan Sol. Biasanya ia dimainkan untuk melengkapi permainan foy doa.5. Alat Musik Knobe Khabetas
Ini adalah alat musik tradisional NTT yang dipercaya telah ada sejak zaman batu. Bentuknya seperti busur panah, yaitu berupa lengkungan bambu yang diikat dengan tali yang tipis tapi lebar. Cara memainkannya cukup mudah, yaitu dengan mendekatkan tali ke mulut dan meniupnya. Instrumen ini dulu sering dibawa sebagai hiburan di sawah saat seseorang menunggu tanaman kebunnya dari serangan hama.6. Alat Musik Knobe Oh
Knobe oh dimainkan dengan cara yang sama dengan knobe khabetas. Hanya saja, instrumen ini mempunyai bentuk yang berbeda. Knobe oh dibuat dengan mengerat bagian tengah pada sebuah bilah bambu sepanjang 12,5 cm. Pada tengah keratan tersebut disisakan kulit ari dari bambu yang berfungsi sebagai resonator ketika ditiup.Baca Juga : Alat Musik Tradisional Bengkulu
7. Alat Musik Prere
Selanjutnya adalah alat musik prere. Sesuai namanya, alat musik ini hanya menghasilkan nada Do dan Re saat ditiup. Ukurannya pendek seukuran pensil dan terbuat dari ruas bambu kecil. Pada bagian dalam rongganya diberi suatu membran yang bergetar ketika ditiup sehingga dapat menghasilkan suara. Suara yang keluar diperbesar dengan tambahan adanya daun pandan di bagian ujungnya.8. Alat Musik Leko Boko
Instrumen ini juga biasa disebut Bijol. Ia adalah sebuah alat musik tradisional NTT yang terbuat dari labu hutan sebagai resonator, kayu sebagai tangkai, dan usus kuskus untuk dawainya. Leko boko dimainkan dengan cara digesek seperti halnya cara memainkan alat musik Heo.Nah, itulah 8 alat musik tradisional NTT beserta gambar dan penjelasannya. Semoga dapat mengingatkan kita semua untuk bisa semakin peduli terhadap kekayaan budaya yang telah diwariskan nenek moyang kita di masa silam.
0 Response to "8 Alat Musik Tradisional NTT, Gambar, dan Penjelasannya"