Pakaian Adat Kalimantan Utara - Provinsi Kalimantan Utara memang baru berdiri 25 Oktober 2012 lalu, namun hal ini bukan berarti bahwa masyarakat asli yang mendiami wilayah provinsi ini tertinggal dalam segi budaya. Suku Dayak Kenyah dan sub suku Dayak lainnya yang menjadi suku mayoritas di provinsi Kalimantan memberikan kontribusi terhadap seni dan budaya yang terpupuk dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Utara. Hal ini dapat dibuktikan dengan populernya budaya Dayak di kalangan masyarakat provinsi ini, misalnya dari gaya berbusana dalam pakaian adatnya.
Pada artikel kali ini, kami akan menyoroti secara khusus seperti apa pakaian adat Kalimantan Utara yang menjadi ikon budaya provinsi terbaru ini. Selain itu, beberapa perbedaan antara pakaian tersebut dengan pakaian adat Dayak dari Kalimantan Timur juga akan dibahas tersendiri.
Ta’a dan Sapei Sapaq dikenal luas sebagai pakaian adat Kalimantan Timur. Kendati begitu, provinsi Kalimantan Utara juga mengakui bahwa kedua pakaian ini sebagai pakaian adatnya. Adapun meski memiliki nama yang sama, Ta’a dan Sapei Sapaq khas Kalimantan Timur dan yang khas Kalimantan Barat sebetulnya mempunyai perbedaan mencolok.
Sebelum membahas tentang perbedaan-perbedaan tersebut, terlebih dahulu mari kita mengenali apa itu pakaian Ta’a dan Sapei Sapaq.
Motif hiasan rompi dan rok Ta’a sangat kental dengan perpaduan warna-warna mencolok seperti putih, hijau, biru, merah, dan warna lainnya yang sangat kontras dengan warna kain rompi. Di bagian dada dan lengannya dilengkapi rumbai-rumbai dengan warna motif yang sama.
Pelengkap baju Sapei Sapaq adalah sebuah mandau yang diselipkan di pinggang, perisai perang, serta kalung-kalung dari bahan alam seperti tulang, taring babi, dan biji-bijian.
Nah, itulah yang dapat saya sampaikan mengenai pakaian adat Kalimantan Utara. Tulisan ini saya sadur dari buku Budaya Adat Masyarakat Kalimantan Utara : Sebuah Catatan untuk Provinsi termuda Indonesia. Jika bermanfaat silakan like tulisan ini. Semoga membantu.
Pakaian Adat Kalimantan Utara
Suku Dayak yang tersebar di wilayah Kalimantan terdiri atas banyak sekali sub suku. Adapun yang menjadi suku Dayak mayoritas di Kalimantan Utara adalah suku Dayak Kenyah. Sub suku yang orangnya dicirikan mirip keturunan Tionghoa ini memiliki pakaian adat bernama Ta’ a dan Sapei Sapaq.Ta’a dan Sapei Sapaq dikenal luas sebagai pakaian adat Kalimantan Timur. Kendati begitu, provinsi Kalimantan Utara juga mengakui bahwa kedua pakaian ini sebagai pakaian adatnya. Adapun meski memiliki nama yang sama, Ta’a dan Sapei Sapaq khas Kalimantan Timur dan yang khas Kalimantan Barat sebetulnya mempunyai perbedaan mencolok.
Sebelum membahas tentang perbedaan-perbedaan tersebut, terlebih dahulu mari kita mengenali apa itu pakaian Ta’a dan Sapei Sapaq.
1. Pakaian Adat Kaltara untuk Perempuan : Baju Ta’a
Pakaian Ta’a adalah pakaian adat yang khusus dikenakan oleh para perempuan Dayak di Kalimantan. Pakaian ini terbuat dari kain beludru berwarna hitam dengan pernik atau hiasan berupa manik-manik yang dijahit. Ta’a terdiri dari atasan dengan model menyerupai rompi (tanpa lengan), bawahan berupa rok dengan warna dan motif yang sama, serta penutup kepala berhias bulu burung enggang, dan aksesoris lainnya seperti gelang, kalung, dan manik-manik.Motif hiasan rompi dan rok Ta’a sangat kental dengan perpaduan warna-warna mencolok seperti putih, hijau, biru, merah, dan warna lainnya yang sangat kontras dengan warna kain rompi. Di bagian dada dan lengannya dilengkapi rumbai-rumbai dengan warna motif yang sama.
Baca Juga : Pakaian Adat Kalimantan BaratPerbedaan utama antara pakaian Sapei Sapaq dan Taa terletak pada motifnya. Untuk motif pakaian adat Kalimantan Utara, baik pada baju Ta’a maupun Sapei Sapaq sebetulnya terbagi menjadi 3, yaitu motif burung enggang, motif harimau atau hewan lainnya, serta motif tumbuhan. Baju dengan motif burung enggang dan harimau biasanya diperuntukan bagi para bangsawan, sementara baju dengan motif tumbuhan diperuntukan bagi rakyat biasa.
2. Pakaian Adat Kaltara untuk Pria : Baju Sapei Sapaq
Baju Sapei Sapaq adalah baju adat Kalimantan Utara yang diperuntukan bagi para pria. Dari bahan pembuatan, model dan motifnya, baju ini sangat mirip dengan baju Ta’a. Hanya saja, untuk bawahan, pakaian yang dikenakan kaum pria hanyalah berupa gulungan selendang yang bentuknya menyerupai celana dalam. Kendati begitu, bawahan seperti ini sekarang umumnya sudah diganti dengan celana pendek hitam karena dinilai kurang begitu elok dipandang mata.Pelengkap baju Sapei Sapaq adalah sebuah mandau yang diselipkan di pinggang, perisai perang, serta kalung-kalung dari bahan alam seperti tulang, taring babi, dan biji-bijian.
Nah, itulah yang dapat saya sampaikan mengenai pakaian adat Kalimantan Utara. Tulisan ini saya sadur dari buku Budaya Adat Masyarakat Kalimantan Utara : Sebuah Catatan untuk Provinsi termuda Indonesia. Jika bermanfaat silakan like tulisan ini. Semoga membantu.
0 Response to "Pakaian Adat Kalimantan Utara, Nama, Gambar dan Penjelasannya"