Jika di artikel sebelumnya kita telah membahas beberapa senjata tradisional Indonesia yang berasal dari sekitar Pulau Sumatera. Di bagian kedua ini, kita akan beralih ke Pulau Jawa dan membahas tentang apa saja senjata tradisional yang dikenal masyarakat dari 6 provinsi di sana, yang antara lain provinsi Jawa Barat, provinsi Banten, provinsi DKI Jakarta, provinsi Jawa Tengah, provinsi Yogyakarta, dan provinsi Jawa Timur.
Kujang diperkirakan mulai ada sejak awal abad 8 M. Ia dibuat dari baja yang ditempa dan dilengkapi beragam bahan pamor. Panjangnya tidak lebih dari 25 cm dengan berat sekitar 300 gr. Beberapa ahli meyakini kata “Kujang" sejatinya berasal dari kata “Kudihyang”, kudi berarti Manusia dan Hyang berarti Tuhan. Kujang sendiri sebetulnya secara struktur tidak memungkinkan untuk dijadikan sarana perlindungan diri. Ia lebih menonjolkan sisi estetisnya dibanding sisi praktisnya.
Masyarakat Banten juga menggunakan Kujang sebagai senjata tradisionalnya. Kujang khas Banten sama seperti Kujang yang berasal dari Jawa Barat, baik secara struktur, bahan pembuatan, maupun dari sisi fungsinya.
Golok khas Betawi memiliki satu bagian mata yang tajam. Sementara satu bagian lainnya tidak tajam. Ia juga dilengkapi dengan serangka yang dipakai pada saat golok tidak sedang digunakan.
Beberapa keris memiliki serat-serat logam berwarna cerah di bagian bilahnya yang berfungsi sebagai pamor untuk mempercantik tampilannya. Selain itu, keris juga diyakini dapat diisi oleh kekuatan supranatural tertentu untuk meningkatkan keampuhannya.
Keris sejak 2005 lalu telah terdaftar sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia di UNESCO.
Dalam budaya masyarakat Yogyakarta, keris biasanya diselipkan di bagian belakang pinggang bersama serangkanya yang penuh ukiran.
Celurit Madura secara praktis berfungsi sebagai alat pertanian yang membantu para peternak Madura mencari pakan untuk sapi dan kerbaunya. Ia juga secara khusus dapat berguna sebagai identitas status sosial masyarakat kaum pria dan sarana perlindungan diri dari musuh atau binatang buas.
Senjata Tradisional
Yang pertama, mari kita mulai dari senjata tradisional dari Suku Sunda di Jawa Barat.11. Senjata Tradisional Jawa Barat
Masyarakat Sunda di Jawa Barat mengenal beragam perkakas senjata dalam kehidupannya sehari-hari. Salah satu yang cukup dikenal adalah senjata tradisionalnya yang bernama Kujang.Kujang diperkirakan mulai ada sejak awal abad 8 M. Ia dibuat dari baja yang ditempa dan dilengkapi beragam bahan pamor. Panjangnya tidak lebih dari 25 cm dengan berat sekitar 300 gr. Beberapa ahli meyakini kata “Kujang" sejatinya berasal dari kata “Kudihyang”, kudi berarti Manusia dan Hyang berarti Tuhan. Kujang sendiri sebetulnya secara struktur tidak memungkinkan untuk dijadikan sarana perlindungan diri. Ia lebih menonjolkan sisi estetisnya dibanding sisi praktisnya.
12. Senjata Tradisional Banten
Masyarakat Banten secara umum memiliki kedekatan budaya dengan masyarakat Sunda di Jawa Barat. Oleh karena itu, beberapa simbol budaya antara keduanya juga banyak kemiripan. Hal ini dapat dilihat dari jenis senjata tradisional yang digunakan masyarakatnya di masa silam.Masyarakat Banten juga menggunakan Kujang sebagai senjata tradisionalnya. Kujang khas Banten sama seperti Kujang yang berasal dari Jawa Barat, baik secara struktur, bahan pembuatan, maupun dari sisi fungsinya.
13. Senjata Tradisional Jakarta
Hingga saat ini, kita bisa melihat kebiasaan masyarakat suku Betawi, utamanya para pria yang selalu menyelipkan Golok di pinggang ketika memakai pakaian adatnya. Golok memang memiliki 2 fungsi dalam budaya Betawi, yang pertama sebagai aksesoris yang mempercantik penampilan saat mengenakan pakaian adat, dan fungsi praktis sebagai senjata tradisional.Golok khas Betawi memiliki satu bagian mata yang tajam. Sementara satu bagian lainnya tidak tajam. Ia juga dilengkapi dengan serangka yang dipakai pada saat golok tidak sedang digunakan.
14. Senjata Tradisional Jawa Tengah
Selama ini, Suku Jawa di Jawa Tengah mengenal Keris sebagai senjata tradisionalnya. Keris adalah sebuah senjata tikam yang termasuk golongan belati. Bentuknya menyempit ke bagian ujung dengan bilah yang berkelok-kelok.Beberapa keris memiliki serat-serat logam berwarna cerah di bagian bilahnya yang berfungsi sebagai pamor untuk mempercantik tampilannya. Selain itu, keris juga diyakini dapat diisi oleh kekuatan supranatural tertentu untuk meningkatkan keampuhannya.
Keris sejak 2005 lalu telah terdaftar sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia di UNESCO.
15. Senjata Tradisional Yogyakarta
Masyarakat Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat secara antropologis memiliki budaya masyarakat Jawa Tengah. Keduanya memang berasal dari satu suku yang sama yaitu Suku Jawa. Oleh karenanya, senjata tradisional yang dikenal masyarakat Yogyakarta sama dengan senjata tradisional yang dikenal masyarakat Jawa Tengah, yaitu Keris.Dalam budaya masyarakat Yogyakarta, keris biasanya diselipkan di bagian belakang pinggang bersama serangkanya yang penuh ukiran.
16. Senjata Tradisional Jawa Timur
Masyarakat Madura di Jawa Timur memiliki senjata tradisional yang khas dan berbeda dengan senjata tradisional suku-suku lainnya di Indonesia. Senjata tersebut bernama Celurit.Celurit Madura secara praktis berfungsi sebagai alat pertanian yang membantu para peternak Madura mencari pakan untuk sapi dan kerbaunya. Ia juga secara khusus dapat berguna sebagai identitas status sosial masyarakat kaum pria dan sarana perlindungan diri dari musuh atau binatang buas.
0 Response to "Senjata Tradisional Indonesia dari 35 Provinsi, Nama, Gambar, dan Asalnya (2)"