Artikel ini adalah bagian ketiga dari artikel Daftar Senjata Tradisional Indonesia dari 35 Provinsi yang ada di blog ini. Jika di bagian kedua kita telah membahas senjata tradisional dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa, di artikel kali ini kita akan membahas tentang senjata tradisional dari 5 provinsi di Pulau Kalimantan, yang antara lain provinsi Kalimantan Barat, provinsi Kalimantan Tengah, provinsi Kalimantan Timur, provinsi Kalimantan Selatan, dan provinsi Kalimantan Utara.
Dahulunya, Dohong digunakan sebagai senjata perang. Namun kini ia lebih sering dipakai sebagai alat pemotong tali pusar bayi yang baru lahir dan sebagai alat untuk menyembelih hewan korban. Dengan kegunaan tersebut, Dohong saat ini umumnya hanya dimiliki oleh Pisur atau Ketua adat Dayak.
Senjata ini dulunya digunakan sebagai alat perlindungan diri bagi seorang pria saat berburu dan sebagai alat perang. Namun, fungsinya kini telah beralih sebagai pelengkap pakaian adat tradisional yang dikenakan para mempelai pria saat pesta perkawinannya.
Anak mata sumpit biasanya akan dilengkapi dengan racun mematikan, terlebih jika ia digunakan dalam perburuan. Pada perkembangannya, senjata tradisional ini juga biasa digunakan dalam perang antar suku di masa silam.
Mandau adalah senjata berupa parang bergagang tanduk rusa dengan satu sisi bilah tajam. Di bagian bilah yang tumpul, Mandau umumnya dilengkapi dengan ukiran-ukiran etnik atau lubang-lubang yang ditutup tembaga atau kuningan sebagai pamornya.
Mandau umumnya dilengkapi dengan sarung bilah yang terbuat dari kayu dan dihiasi ukiran-ukiran etnik. Sarung bilah ini disebut dengan istilah Kumpang. Selain ukiran, kumpang umumnya juga akan dihiasi dengan anyaman rotan sebagai tali saat dikenakan di pinggang pemakainya.
Tak bisa dipungkiri, secara demografis masyarakat Kalimantan Utara juga didominasi oleh orang-orang suku Dayak sebagai masyarakat aslinya. Oleh karena itu, semua elemen budaya dari provinsi ini juga tak jauh berbeda dengan elemen-elemen budaya yang kita dapat temukan dalam kehidupan orang-orang suku Dayak, baik itu dari rumah adat, pakaian adat, lagu daerah, dan lain sebagainya.
Senjata Tradisional
Budaya masyarakat Kalimantan tidak bisa dilepaskan dari 4 suku besar yang mendiami wilayah di Pulau ini, yang antara lain suku Dayak, suku Kutai, suku Banjar, dan suku Melayu. Hal ini juga berlaku dalam hal senjata tradisional yang biasa digunakan mereka untuk keperluannya.17. Senjata Tradisional Kalimantan Barat
Masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Barat memiliki senjata tradisional yang bernama Dohong. Dohong adalah sebuah mata tombak yang dapat pula digunakan sebagai pisau. Panjangnya sekitar 8 inch dan dipercaya sebagai senjata tradisional Dayak yang paling tua. Jika digunakan sebagai pisau, dohong akan dilengkapi dengan gagang bulat dan sebuah serangka yang terbuat dari kayu.Dahulunya, Dohong digunakan sebagai senjata perang. Namun kini ia lebih sering dipakai sebagai alat pemotong tali pusar bayi yang baru lahir dan sebagai alat untuk menyembelih hewan korban. Dengan kegunaan tersebut, Dohong saat ini umumnya hanya dimiliki oleh Pisur atau Ketua adat Dayak.
18. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan
Masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan memiliki senjata tradisional yang bernama Keris Bujak Beliung. Keris Bujak Beliung adalah sebuah senjata berupa keris dengan 7 lekukan dangkal. Sekilas, keris Bujak Beliung memiliki kemiripan dengan keris dari Jawa. Ia dibuat dari baja dengan gagang dari kayu ulin.Senjata ini dulunya digunakan sebagai alat perlindungan diri bagi seorang pria saat berburu dan sebagai alat perang. Namun, fungsinya kini telah beralih sebagai pelengkap pakaian adat tradisional yang dikenakan para mempelai pria saat pesta perkawinannya.
19. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah
Masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Barat selain mengenal Dohong, mereka juga mengenal Sumpit sebagai senjata tradisionalnya. Sumpit adalah senjata yang digunakan dengan cara ditiup. Lebih tepatnya, anak mata sumpit dimasukan ke dalam tangkai berlubang yang panjangnya sekitar 1 sd 1,5 meter dan penggunaanya akan membidik sasaran lalu meniup ujungnya hingga mata sumpit meluncur dengan kencang.Anak mata sumpit biasanya akan dilengkapi dengan racun mematikan, terlebih jika ia digunakan dalam perburuan. Pada perkembangannya, senjata tradisional ini juga biasa digunakan dalam perang antar suku di masa silam.
20. Senjata Tradisional Kalimantan Timur
Mandau sebetulnya dikenal dalam budaya masyarakat Dayak, baik yang bermukim di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Akan tetapi bagi masyarakat Nusantara, senjata ini telah dikenal sebagai senjata tradisional Kalimantan Timur.Mandau adalah senjata berupa parang bergagang tanduk rusa dengan satu sisi bilah tajam. Di bagian bilah yang tumpul, Mandau umumnya dilengkapi dengan ukiran-ukiran etnik atau lubang-lubang yang ditutup tembaga atau kuningan sebagai pamornya.
Mandau umumnya dilengkapi dengan sarung bilah yang terbuat dari kayu dan dihiasi ukiran-ukiran etnik. Sarung bilah ini disebut dengan istilah Kumpang. Selain ukiran, kumpang umumnya juga akan dihiasi dengan anyaman rotan sebagai tali saat dikenakan di pinggang pemakainya.
21. Senjata Tradisional Kalimantan Utara
Sebagai provinsi pecahan dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara juga mengangkat Mandau sebagai senjata tradisionalnya.Tak bisa dipungkiri, secara demografis masyarakat Kalimantan Utara juga didominasi oleh orang-orang suku Dayak sebagai masyarakat aslinya. Oleh karena itu, semua elemen budaya dari provinsi ini juga tak jauh berbeda dengan elemen-elemen budaya yang kita dapat temukan dalam kehidupan orang-orang suku Dayak, baik itu dari rumah adat, pakaian adat, lagu daerah, dan lain sebagainya.
0 Response to "Senjata Tradisional Indonesia dari 35 Provinsi, Nama, Gambar, dan Asalnya (3)"