Artikel ini adalah artikel lanjutan atau tepatnya Bagian ke 5 dari artikel 35 Alat Musik Tradisional Indonesia. Jika di artikel sebelumnya kita membahas tentang alat musik tradisional dari provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi, di artikel kali ini kita akan membahas tentang alat musik tradisional dari provinsi-provinsi di sekitar Sunda Kecil.
Seperangkat alat musik yang tergabung dalam gamelan antara lain kendang, gong, kempul, serta gambang. Kecuali kendang, pembuatan instrumen-instrumen tersebut berasal dari tempaan logam sehingga ketika dimainkan dapat menghasilkan bunyi-bunyi yang nyaring. Yang membedakan gamelan Bali dengan gamelan Jawa terletak pada beberapa ornamen pahatan yang menyatu pada setiap instrumennya.
Selengkapnya tentang Alat Musik Tradisional Bali.
Pareret menjadi alat musik tradisional NTB yang sering dimainkan dalam upacara keagamaan Hindu. Dalam memainkannya terdapat kepercayaan spiritualis yang menentukan boleh tidaknya serunai khas NTB ini dimainkan.
Selengkapnya tentang Alat Musik Tradisional NTB.
Sasando terdiri 2 bagian utama, yaitu bagian yang terbuat dari bambu dan bagian yang terbuat dari daun lontar. Bagian yang terbuat dari bambu adalah tempat melekatnya dawai-dawai sasando yang banyaknya 28 dawai (sasando Engkel), 56 dawai (sasando Dobel), atau 84 dawai. Dawai-dawai tersebu dipasang melingkar bambu dengan panjang yang beragam.
Untuk menguatkan suara yang dihasilkan dari petikan dawai, lengkungan dari daun lontar yang rapat dipasang di bagian belakangnya dan diikat supaya menyatu dengan bagian bambu. Adanya lengkungan daun lontar inilah yang membuat sasando begitu unik.
Meski terbilang sangat etnik dan memiliki nilai artistik yang tinggi, saat ini sudah mulai jarang orang yang menguasai dan dapat memainkan sasando. Oleh karenanya, jika kebetulan Anda adalah orang NTT maka selayaknya Anda dapat mulai belajar memainkan instrumen ini dan memperkenalkannya pada orang-orang di sekitar Anda.
Selengkapnya tentang Alat Musik Tradisional NTT.
Alat Musik Tradisional Indonesia
Sunda Kecil sendiri adalah sebutan untuk sekumpulan pulau-pulau kecil di timur Pulau Jawa. Sekumpulan pulau-pulau kecil tersebut terdiri atas 3 provinsi, yaitu Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Masing-masing alat musik tradisional dari provinsi-provinsi tersebut dijelaskan sebagaimana berikut.28. Alat Musik Tradisional Bali
Salah satu alat musik tradisional Bali adalah Gamelan Bali. Gamelan adalah seperangkat alat musik tradisional yang biasanya dimainkan bersama-sama dalam suatu upacara keagamaan, pertunjukan tari, pertunjukan wayang, maupun pertunjukan khusus seni suara.Seperangkat alat musik yang tergabung dalam gamelan antara lain kendang, gong, kempul, serta gambang. Kecuali kendang, pembuatan instrumen-instrumen tersebut berasal dari tempaan logam sehingga ketika dimainkan dapat menghasilkan bunyi-bunyi yang nyaring. Yang membedakan gamelan Bali dengan gamelan Jawa terletak pada beberapa ornamen pahatan yang menyatu pada setiap instrumennya.
Selengkapnya tentang Alat Musik Tradisional Bali.
29. Alat Musik Tradisional NTB
Alat musik tradisional Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah Pareret. Instrumen ini sejenis serunai atau terompet yang menghasilkan nada-nada melodis saat ditiup. Jumlah lubang nadanya bervariasi, hanya saja biasanya berjumlah 7 buah. Pareret dikenal dalam budaya Lombok Barat dalam kultur Hindu yang berasal dari budaya Bali. Kendati demikian, di Bali sendiri kini sudah jarang lagi ditemukan instrumen ini.Pareret menjadi alat musik tradisional NTB yang sering dimainkan dalam upacara keagamaan Hindu. Dalam memainkannya terdapat kepercayaan spiritualis yang menentukan boleh tidaknya serunai khas NTB ini dimainkan.
Selengkapnya tentang Alat Musik Tradisional NTB.
30. Alat Musik Tradisional NTT
Alat musik tradisional Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah Sasando atau yang biasa kita kenal dengan nama panjang Sasando Rote. Sesuai namanya, alat musik tradisional NTT ini berasal dari pulau Rote. Sasando terbilang jenis alat musik yang sangat unik. Karena keunikannya, ia bahkan sempat menjadi gambar utama dalam latar mata uang pecahan Rp. 5000.Sasando terdiri 2 bagian utama, yaitu bagian yang terbuat dari bambu dan bagian yang terbuat dari daun lontar. Bagian yang terbuat dari bambu adalah tempat melekatnya dawai-dawai sasando yang banyaknya 28 dawai (sasando Engkel), 56 dawai (sasando Dobel), atau 84 dawai. Dawai-dawai tersebu dipasang melingkar bambu dengan panjang yang beragam.
Untuk menguatkan suara yang dihasilkan dari petikan dawai, lengkungan dari daun lontar yang rapat dipasang di bagian belakangnya dan diikat supaya menyatu dengan bagian bambu. Adanya lengkungan daun lontar inilah yang membuat sasando begitu unik.
Meski terbilang sangat etnik dan memiliki nilai artistik yang tinggi, saat ini sudah mulai jarang orang yang menguasai dan dapat memainkan sasando. Oleh karenanya, jika kebetulan Anda adalah orang NTT maka selayaknya Anda dapat mulai belajar memainkan instrumen ini dan memperkenalkannya pada orang-orang di sekitar Anda.
Selengkapnya tentang Alat Musik Tradisional NTT.
Bag 1 (Sumatera) – Bag 2 (Jawa) – Bag 3 (Kalimantan) – Bag 4 (Sulawesi) – Bag 5 (Bali dan Nusa Tenggara) – Bag 6 (Maluku dan Papua)
0 Response to "35 Alat Musik Tradisional Indonesia, Nama, Gambar, dan Asal Daerahnya (5)"